Namunapabila ynag berkeinginan hanya untuk sekedar mengganti dengan lampu neon philips, biasanya harganya sekitar 8-11 ribu. dan tingat keawetannya juga tinggi serta tentunya masih hemat energi.. Setelah memasang Kabel pada lubang tabung lampu, maka tinggal hubungkan kabel tadi pada lampu neon yang sudah disiapkan. p1,p2 pada satu sisi lampu Nahjika alat alat tersebut sudah siap mari kita langsung membongkar i si dari lampu hemat energinya. Ikuti panduan atau langkah langkah dibawah ini dengan benar ya sahabat ralali Buka Casing Lampu Irit Daya dengan mencongkelnya memakai obeng. pisahkan Neon dari rangkaiannya, lalu test neon dengan memakai Multitester. Carapengukuran TL (tabung lampu) ; 1.Lepasakan TL dengan Balaz 2.Pada TL ada 2 tabung lampu dengan masing 2 kabel pastikan jangan sampai putus 3.Putar saklar avo ke posisi,x1 kemudian tempelkan kabel merah dengan hitam dan kalibrasi 4.Cek masing2 tabung dengan avo,kalau jarum avo bergerak berarti TL bagus cek lagi TL yang satunya. TeguhST WIRA USAHA REPARASI LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) Page 5 of 23. PROGRAM KEAHLIAN SERVIS LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) MAKSUD DAN TUJUAN 1. Memberikan ilmu Elektronika dasar untuk orang awam, yang ilmunya langsung diaplikasikan pada benda praktek yang paling banyak digunakan saat ini yaitu LHE. 2. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Jakarta - Penggunaan bohlam lampu pijar konvensional saat ini sudah banyak digantikan oleh lampu hemat energi. Selain menghabiskan daya listrik yang lebih rendah, lampu ini juga lebih terang memancarkan cahaya. Namun, para peneliti menemukan bahwa lampu hemat energi memancarkan radiasi Ultraviolet UV yang istilah industri dan kelistrikan, lampu hemat energi disebut juga compact fluorescent light bulbs CFL. Sekelompok ilmuwan dari Stony Brook’s Advanced Energy Research and Technology Center AERTC dan New York State Stem Cell Science NYSTEM telah membuktikan bahwa CFL memancarkan sinar ultraviolet UV yang dapat membahayakan sel-sel kulit para peneliti membeli CFL dari toko yang berbeda di 2 distrik yang berbeda. Sinar UV yang dipancarkan oleh kedua lampu kemudian diukur dan dibandingkan. Sinar tampak menembus celah-celah kecil di lapisan fosfor putih pada bagian dalam kaca bohlam CFL. Partikel-partikel fosfor bersinar sebagai akibat dari reaksi elektrokimia dalam bohlam. Para ilmuwan kemudian mencatat bahwa celah fosfor tersebut ditemukan pada semua CFL yang diteliti. Mereka juga menemukan adanya UV yang dipancarkan dari lampu dalam tingkat yang signifikan. Sebuah jaringan sel kulit manusia kemudian dipaparkan pada CFL dan lampu pijar konvensonal dengan kecerahan yang itu, ditambahkan pula nanopartikel titanium dioksida TiO2 pada beberapa sel kulit. Bahan kimia ini umum digunakan dalam lotion tabir surya untuk menyerap sinar UV."Penelitian kami menunjukkan bahwa respon sel kulit sehat terhadap UV yang dipancarkan dari lampu CFL sama seperti kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet. Kerusakan sel kulit semakin meningkat ketika dosis rendah nanopartikel TiO2 diberikan ke sel-sel kulit sebelum terkena UV," kata peneliti, Miriam Rafailovich seperti dilansir Minggu 22/7/2012.Para peneliti juga menemukan bahwa cahaya lampu pijar konvensional dengan intensitas yang sama tidak akan merusak sel-sel kulit yang sehat, baik dengan atau tanpa adanya TiO2. Lampu pijar tersebut tidak memancarkan radiasi UV dalam jumlah yang sebuah penelitian yang dilakukan Komisi Eropa bernama Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks SCENIHR di tahun 2008 telah menemukan bahwa CFL memancarkan radiasi UV. Temuan Eropa ini merekomendasikan bahwa paparan untuk jangka waktu yang lama pada jarak pendek, yaitu kurang dari 20 cm, sebaiknya ditetapkan sebagai batas aman untuk melindungi kulit dan kerusakan SCENHIR menyimpulkan bahwa memasang selubung kaca ekstra di sekitar lampu CFL dampak menghilangkan risiko paparan sinar UV. Pendapat ini juga disetujui oleh para ilmuwan dari AERTC."Meskipun sangat menghemat energi, konsumen harus berhati-hati saat menggunakan CFL. Penelitian kami menunjukkan bahwa pencegahan terbaik adalah menghindari penggunaannya pada jarak dekat dan lebih aman lagi bila dipasangi kaca penutup tambahan," pungkas Rafailovich. pah/ir Cara Memperbaiki Lampu Hemat Energi. Lampu hemat energi atau yang lebih dikenal dengan lampu LHE, adalah lampu yang banyak dipakai sebagai alat penerangan, baik di rumah,sekolah ,kantor dsb. Lampu hemat energi hampir sama dengan lampu neon, lampu Neon mengunakan ballast sedang lampu hemat energi mengunakan elektronik. Jika sobat mempunyai lampu hemat energi yang rusak dirumah jangan langsung dibuang , coba di reparasi dahulu kemungkinan masih bisa di perbaiki. Bagaimna cara mereparasi lampu hemat energi? Ada beberapa langkah dalam mereparasi lampu hemat energi yaitu Gambar lamp holder yang terbuka 1. Buka lamp holder tutup mesin elektronik, ada beberapa dari lampu hemat energi yang mudah untuk langsung di buka dengan mengunakan tangan tanpa alat bantu. Ada yang mengunakan alat bantu untuk membukanya. 2. Perhatikan bagian mesin, kemungkinan terdapat bagian mesin yang rusak atau terbakar. jika ada bagian dari mesin yang terbakar atau rusak cek dengan mengunakan multitester Tester. Ada beberapa dari bagian lampu tersebut yang mungkin sering rusak a. Glass Tube tabung lampu Kerusakan pada Glass Tube Tabung Lampu dapat dikenali ciri-cirinya. Ada perubahan warna pada glass tube tersebut berwarna hitam pada bagian ujung atau pangkal glass kawat penghubung glass tube dari terminal mesin elektronik. Tes dengan menggunakan multi tester. bila kondisi glass tube masih bagus multi tester akan bergerak kekanan. bila rusak maka tidak akan menggerakan jarum multi terster. b. Rangkaian / mesin elektronik yang rusak Ciri_ciri kerusakan pada rangkaian / mesin elektronik kemungkinan ada beberapa komponen yang rusak. -Kapasitor. kapasitor yang rusak bisa dikenali dari perubahan warna yang terbakar gosong.Cek kapasitor dengan tester jika jarum tester bergerak kapasitor tersebut sudah diganti dengan yang baru. -Elco. kerusakan pada elco dapat dikenali ciri-cirinya yaitu mengembung pada bagian atas, elco kering dan elco yang meledak. Kerusakan pada elco di tandai dengan berkedip-kedipnya cahaya lampu Atau jika elkonya sudah rusak dapat terjadi hubungan singkat koslet. -Resistor. kerusakan pada resistor dapat dikenali dari perubahan warna yang terbakar gosong pada bagian badan resistor. Test dengan multi tester jika jarum multi tester bergerak kekanan resistor tersebut masih bagus, jika tidak bergerak sama sekali berarti resistor telah rusak atau putus. Namun yang sering terjadi kerusakan pada lampu hemat energi adalah pada kapasitor ukuran 272j 1000v. dan elco ukuran 3,3 uf 450v, elco 4,7 uf 450v. Tergantung dari kapasitas dari watt lampu tersebut. Demikian sobat cara memperbaiki lampu hemat energi yang rusak, semoga bermanfaat. LED adalah perangkat penerangan dengan teknologi modern, yang banyak diterapkan di tempat-tempat yang membutuhkan sumber cahaya berkualitas tinggi dan kecerahan tinggi. Banyak yang belum tahu kenapa lampu LED hemat listrik? Menurut para ahli, lampu LED memiliki kemampuan menghemat daya hingga 70-80% dibandingkan lampu konvensional dengan kapasitas yang sama. Jadi mengapa lampu LED begitu hemat energi? Selain kemampuan tersebut, kelebihan lain apa yang dimiliki lampu LED? Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya!Apa itu lampu LED?Lampu LED adalah perangkat penerangan berkat teknologi LED yang canggih. Dimana kata “LED” merupakan singkatan dari kalimat Light-Emitting-Diode yang berarti lampu yang memancarkan cahaya monokromatik ini terkandung dalam chip semikonduktor, elektron dalam chip akan beroperasi ketika sumber daya mengalir, menghasilkan radiasi cahaya. Sebuah lampu LED akan terdiri dari 5 bagian utama, yaitu Chip LED - Sirkuit cetak LED - Catu daya - Radiator dan housing led. Untuk LED, ada 3 parameter utama yang tidak bisa kita abaikan. Berdasarkan parameter ini Anda dapat membandingkan kualitas produk LED satu sama lain. Yang pertama adalah efisiensi pencahayaan, yang kedua adalah masa pakai lampu, yang ketiga adalah suhu lampu LED hemat listrik?Dibandingkan dengan lampu tradisional seperti pijar dan neon dengan kapasitas yang sama, lampu LED memiliki kemampuan luminous yang lebih tinggi dan hemat listrik. Penyebab masalah ini dijelaskan sebagai berikut Prinsip pengoperasian lampu pijar dan lampu neon adalah arus akan melewati fiting lampu ke filamen, menyebabkannya memanas dan memancarkan cahaya. Menurut perhitungan, hanya 10% energi yang diubah menjadi cahaya, sehingga efisiensi pendaran rendah. Sisa 90% energi diubah menjadi panas dan terpancar keluar dari LED tidak kehilangan energi berlebih untuk memanaskan dan membakar filamen hingga menyala seperti lampu pijar dan neon. LED bekerja berdasarkan prinsip dioda pemancar cahaya. Panas yang dihasilkan dalam proses ini sangat kecil. Hanya dibutuhkan arus kecil DC untuk melewati interaksi terjadi. Oleh karena itu, lampu LED merupakan lampu yang paling hemat energi saat ini. Seperti yang dijelaskan oleh seorang ahli di bidang kelistrikan – elektronika, lampu LED lebih hemat energi karena kemampuannya yang lebih baik untuk mengubah listrik menjadi cahaya. Secara khusus, 90% -95% daya yang masuk ke LED akan diubah menjadi cahaya . Sedangkan lampu neon sekitar 40-50%, lampu pijar dan neon hanya 5%. Sisanya diubah menjadi energi panas, yang tidak memiliki efek pencahayaan dan menyebabkan lampu cepat berkurang umurnya. Energy Star – sebuah organisasi yang mengkhususkan diri dalam penilaian dan sertifikasi kemampuan hemat energi juga telah mengakui efisiensi lampu LED di atas. Untuk mendapatkan tingkat konversi energi-ke-cahaya yang tinggi hingga 95% adalah karena teknologi bahan pemancar cahaya dioda, bukan teknologi pemancar cahaya tradisional seperti filamen bola lampu atau teknologi pemancar cahaya. dari gas seperti bola lampu. Fluorescent. Lampu cepat menyala dan mati juga karena teknologi dioda pemancar cahaya bekerja. Oleh karena itu, lampu LED merupakan lampu yang paling hemat energi saat ini. Pada saat yang sama, keluaran panas yang rendah juga merupakan faktor yang berkontribusi untuk memperpanjang umur pencahayaan Led adalah 180 derajat, jadi tidak ada cahaya yang terbuangBerbeda dengan jenis lampu lainnya yang memancarkan cahaya 360 derajat. LED memancarkan cahaya terarah, dalam 180 derajat. Hal ini membuat penggunaan cahaya menjadi lebih efisien. Cahaya tidak terbuang sia-sia oleh area yang tidak perlu seperti langit-langit. Selain hemat listrik dan daya tahan tinggi, lampu LED juga memiliki banyak keistimewaan dibandingkan lampu tradisional, seperti kemampuan cahaya terarah, tidak mengandung zat berbahaya bagi lingkungan, dapat mengatur kecerahan lampu pagi. Selain itu, banyak ahli listrik mengatakan bahwa lampu LED ringan dan wadah plastik, membuatnya lebih mudah dipasang dan diangkut. Artikel di atas menjelaskan mengapa lampu LED hemat listrik. Pelanggan dapat merujuk pada model lampu tenaga surya terbaru dengan teknologi pencahayaan terbaru untuk menggantikan lampu LED konvensional, cocok untuk memasang gerbang, pekarangan, kebun, jalan desa, dll. Penerangan sepanjang malam tanpa mengeluarkan uang kenapa lampu tradisional tidak hemat listrikLampu tradisional, terutama lampu pijar dan lampu neon dianggap sebagai produk yang paling banyak mengkonsumsi energi. Penyebabnya adalah proses perubahan listrik menjadi cahaya. Lampu pijar bersinar dengan memanaskan kawat tungsten. Lampu pijar mengubah hanya 10% dari listrik yang dikonsumsi menjadi cahaya. 90% sisanya adalah eksotermik. Konsumsi daya sangat besar. Ini juga menjelaskan mengapa lampu pijar mengeluarkan begitu banyak panas. Lampu neon mengkonsumsi lebih sedikit daya daripada lampu pijar. Namun, angka ini masih cukup tinggi karena hanya mengubah 50-60% energi yang dikonsumsi menjadi cahaya. Sisanya adalah kehilangan lain dari lampu LED hemat listrikSelain hemat daya yang optimal, lampu LED juga memiliki banyak keunggulan lain untuk naik ke posisi terdepan dalam industri peralatan pencahayaan saat ini sepertiUmur sangat panjang Biasanya LED dapat menyala hingga - jam, operasi tahan lama. Dalam proses penggunaan lampu LED hemat energi, Anda tidak perlu khawatir sering mengalami kerusakan dan perbaikan karena memiliki daya tahan yang sangat model Lampu LED sangat beragam dalam desain, ukuran, kapasitas, memenuhi kebutuhan semua orang dari dalam hingga luar nyala / mati bohlam yang sangat cepat Tidak seperti lampu neon, lampu led memiliki kemampuan untuk menyala / mati dengan sangat cepat kurang dari 1 detik setelah melakukan operasi. Lampu memiliki kemampuan untuk hidup/mati secara terus menerus tanpa mengurangi umur yang wajar Dapat dikatakan bahwa kelebihan dari lampu tradisional adalah biayanya yang sangat murah. Sedangkan untuk lampu LED, biayanya bisa 3-4 kali lebih mahal. Namun, jika dibandingkan dengan masa pakai dalam periode penggunaan yang sama, lampu pijar harus diganti beberapa kali sedangkan LED tidak. Jadi dalam jangka panjang, penggunaan lampu LED sangat bagi lingkungan Lampu LED tidak mengandung sinar UV, ultraviolet, inframerah yang berbahaya ... atau gas CO2 yang berbahaya, sehingga memberikan sumber cahaya yang segar, ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan semua kelebihan di atas, lampu LED saat ini banyak digunakan di keluarga, restoran, hotel, pabrik, pabrik, dan kantor. Jakarta - Karena tagihan listrik yang terus meningkat, banyak rumah tangga dan perusahaan berskala kecil hingga besar beralih menggunakan lampu compact fluorescent light CFL atau biasa disebut dengan lampu hemat energi sebagai sumber penerangan utamanya. Namun baru-baru ini tim peneliti dari AS menemukan bahwa lampu favorit banyak orang ini justru berisiko menyebabkan kerusakan dinyana tim peneliti dari Stony Brook University di New York menemukan bahwa lampu hemat energi memancarkan radiasi sinar ultraviolet UV yang sangat tinggi. Padahal radiasi UV dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel kulit dan pada tingkat paparan yang sangat tinggi dapat menyebabkan membuktikannya, tim peneliti memapari sel-sel kulit manusia dengan cahaya dari lampu hemat energi dan membandingkannya dengan efek lampu pijar biasa terhadap sel-sel kulit yang sama. Setelah dianalisis terlihat bahwa sel-sel kulit yang terpapar CFL mengalami kerusakan yang signifikan. "Hasilnya menunjukkan bahwa lampu ini benar-benar dapat mengakibatkan kematian sel," ungkap peneliti Marcia Simon yang juga profesor dermatologi dari Stony Brook University seperti dikutip dari Livescience, Minggu 6/1/2013. Sedangkan sel-sel kulit yang terpapar lampu biasa tidak mengalami kerusakan yang perlu peneliti percaya jika adanya retakan kecil pada lapisan pembungkus di dalam bola lampu CFL-lah yang menyebabkan bocornya radiasi sinar UV sehingga mengenai kulit manusia dan merusak menurut peneliti lampu CFL juga mengandung sejumlah bahan beracun seperti merkuri yang diketahui mampu menimbulkan kerusakan saraf, bayi lahir cacat dan risiko kesehatan studi ini, produsen lampu CFL mengungkapkan bahwa tingkat radiasi yang dipancarkan oleh lampu CFL masih relatif rendah sehingga bola lampunya aman digunakan untuk keperluan begitu dengan adanya studi ini, konsumen diminta untuk lebih bijak lagi memilih sumber penerangan yang ramah terhadap kesehatannya. Tak hanya memperhitungkan efisiensi energi, tahan lama atau rendahnya tagihan listrik semata. vit/vit

kerusakan lampu hemat energi